BeritaBandar – Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur Papua 2025 telah digelar pada 6 Agustus, dan hasil sementara menunjukkan persaingan yang sangat ketat antara dua pasangan calon utama. Pasangan nomor urut 02, Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen, unggul tipis dari rivalnya, dalam perebutan kursi nomor satu di Provinsi Papua.
Survei dan Exit Poll: Mari–Yo Unggul Tipis
Sementara itu, hasil exit poll yang dirilis usai pemungutan suara memberikan sinyal kuat bahwa pasangan Mari–Yo masih berada di posisi terdepan, bahkan sempat mencatat angka di atas 57% suara. Namun, perlu digarisbawahi bahwa angka-angka ini belum final dan masih menunggu hasil resmi dari KPU.
Quick Count: Saling Kejar dalam Selisih Ketat
Di sisi lain, hasil quick count dari berbagai lembaga mencatat situasi yang lebih menegangkan. Dalam data yang masuk hampir 96%, pasangan rival Benhur–Constant Karma sempat unggul tipis dengan perolehan suara 50,62%, sementara Mari–Yo memperoleh 49,38%. Bahkan di beberapa titik, sempat terjadi imbang, yang menunjukkan bahwa suara masyarakat Papua benar-benar terbelah.
Selisih tipis ini membuat posisi kedua pasangan masih sangat fluktuatif. Apa pun bisa terjadi hingga perhitungan suara resmi diumumkan secara nasional.
Faktor Penentu Kemenangan
- Basis Dukungan Lokal
Pasangan Matius–Aryoko unggul di wilayah pesisir dan beberapa daerah pegunungan tengah, memanfaatkan kedekatan mereka dengan tokoh adat dan gereja. - Isu Keamanan dan Stabilitas
Matius Fakhiri, mantan Kapolda Papua, dikenal punya rekam jejak kuat dalam menjaga stabilitas keamanan. Hal ini menjadi nilai tambah tersendiri di mata pemilih. - Kampanye Damai dan Kultural
Tim Mari–Yo menerapkan pendekatan kampanye kultural, memadukan pesan-pesan adat dan keagamaan, yang dinilai lebih membumi dan menyentuh masyarakat akar rumput.
PSU Pilgub Papua 2025 menyajikan salah satu pertarungan politik paling panas di Indonesia. Pasangan Matius–Aryoko untuk sementara unggul tipis menurut sejumlah hasil survei dan exit poll, namun hasil quick count justru memperlihatkan sebaliknya. Ketegangan ini memperlihatkan tingginya partisipasi, antusiasme, dan kepedulian masyarakat Papua dalam menentukan masa depan provinsi mereka.
Hasil resmi dari KPU akan menjadi penentu akhir dari kontestasi ini. Apa pun hasilnya, masyarakat berharap proses berjalan damai dan hasilnya mencerminkan suara rakyat Papua secara adil dan transparan.
Jika teman teman ingin berita terkini lain nya bisa juga cek di bengkelpintar