beritabandar – Pemerintah resmi meresmikan 16 Sekolah Garuda di berbagai wilayah Indonesia, Selasa (8/10/2025). Program ini menjadi bagian dari upaya memperluas akses pendidikan berkualitas dan berkarakter bagi anak-anak di daerah, terutama di kawasan terpencil dan perbatasan.
Peresmian dilakukan secara simbolis oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Jakarta, disaksikan secara virtual oleh para kepala daerah dan perwakilan siswa dari seluruh Indonesia.
“Sekolah Garuda bukan hanya bangunan baru, tetapi simbol harapan baru bagi generasi muda Indonesia,” ujar Mendikbudristek dalam sambutannya. “Kami ingin memastikan bahwa setiap anak, di mana pun mereka tinggal, memiliki kesempatan belajar dengan fasilitas yang layak dan guru yang berkualitas.”
Sebaran Sekolah Garuda di Seluruh Indonesia
Enam belas sekolah yang diresmikan tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua. Setiap sekolah dirancang dengan konsep ramah lingkungan, inklusif, dan berbasis teknologi digital.
Sekolah Garuda dilengkapi ruang kelas modern, laboratorium komputer, perpustakaan digital, serta area hijau untuk kegiatan belajar luar ruangan.
Menurut data Kementerian PUPR, pembangunan fasilitas ini merupakan hasil kerja sama lintas kementerian yang dimulai sejak 2023. Selain dukungan pemerintah pusat, sejumlah perusahaan BUMN juga berpartisipasi melalui program tanggung jawab sosial (CSR).
Pendidikan yang Menanamkan Nilai Nasionalisme
Kurikulum di Sekolah Garuda mengusung prinsip pendidikan karakter yang menekankan pada nilai nasionalisme, gotong royong, dan integritas. Setiap sekolah juga memiliki kegiatan rutin seperti upacara bendera, pembiasaan literasi pagi, serta pelatihan kepemimpinan siswa.
“Nama ‘Garuda’ dipilih sebagai simbol semangat persatuan dan kebanggaan nasional. Kami ingin menanamkan bahwa menjadi pelajar Indonesia berarti siap menjadi bagian dari bangsa yang besar,” jelas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Dwi Rahmawati.
Selain fokus pada karakter, Sekolah Garuda juga menerapkan pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning) agar siswa mampu berpikir kritis dan kreatif dalam menghadapi tantangan masa depan.
Dukungan dari Daerah dan Masyarakat
Sejumlah kepala daerah menyambut baik program ini. Bupati dari salah satu kabupaten di Nusa Tenggara Timur menyebut kehadiran Sekolah Garuda sebagai “nafas baru” bagi pendidikan di daerahnya.
“Selama ini anak-anak kami belajar di gedung seadanya. Sekarang, dengan fasilitas yang modern, kami yakin semangat belajar mereka akan meningkat,” ujarnya.
Warga sekitar juga ikut berpartisipasi dalam menjaga dan merawat sekolah baru tersebut. Beberapa orang tua bahkan terlibat dalam pelatihan kebersihan dan keamanan lingkungan sekolah.
Harapan untuk Pendidikan Indonesia
Pemerintah menargetkan pembangunan 50 Sekolah Garuda hingga 2027, dengan prioritas daerah tertinggal dan kepulauan terluar. Program ini diharapkan menjadi model baru pemerataan pendidikan di Indonesia.
“Kami percaya, masa depan bangsa ditentukan oleh sejauh mana kita memberi kesempatan yang adil bagi setiap anak untuk belajar dan tumbuh,” tegas Mendikbudristek.
Dengan berdirinya 16 Sekolah Garuda ini, pemerintah berharap tidak ada lagi kesenjangan yang terlalu lebar antara pendidikan di kota dan desa. Sekolah-sekolah ini diharapkan menjadi pusat pembelajaran sekaligus ruang tumbuhnya semangat kebangsaan di seluruh penjuru negeri.
Dan hari ini, ketika bendera Merah Putih berkibar di halaman sekolah-sekolah baru itu, semangat baru pendidikan Indonesia kembali lahir — membawa pesan bahwa pengetahuan, karakter, dan cinta tanah air adalah pondasi sejati dari masa depan bangsa.

