beritabandar.com Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara masyarakat mengakses dan mengonsumsi informasi. Media siber kini menjadi sumber utama berita bagi publik, menggantikan pola lama yang bergantung pada media cetak atau siaran konvensional. Dalam situasi ini, kualitas informasi menjadi faktor krusial yang menentukan kepercayaan publik terhadap media.
Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik Provinsi Kalimantan Tengah, Rangga Lesmana, menegaskan bahwa media siber memegang peran strategis dalam menjaga kualitas informasi publik di tengah derasnya arus informasi digital. Kecepatan penyebaran berita harus diimbangi dengan akurasi, tanggung jawab, serta etika jurnalistik yang kuat agar masyarakat tidak terjebak dalam arus informasi yang menyesatkan.
AMSI dan Ekosistem Informasi yang Sehat
Dalam forum bersama insan pers yang tergabung dalam Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalimantan Tengah, Rangga menyampaikan bahwa keberadaan organisasi media siber memiliki peran penting dalam membangun ekosistem informasi yang sehat, kredibel, dan berimbang. Media tidak hanya dituntut untuk cepat menyampaikan berita, tetapi juga mampu melakukan verifikasi serta penyaringan informasi sebelum dipublikasikan.
AMSI dinilai sebagai wadah strategis untuk mendorong standar profesionalisme media siber di daerah. Melalui organisasi ini, media dapat saling belajar, berbagi praktik terbaik, dan memperkuat komitmen bersama dalam menjaga kualitas pemberitaan yang bertanggung jawab.
Media Bukan Sekadar Penyampai Berita
Menurut Rangga, peran media siber saat ini tidak lagi terbatas sebagai penyampai informasi semata. Media juga berfungsi sebagai sarana edukasi publik dan penjaga literasi informasi masyarakat. Di tengah banjir informasi digital, masyarakat membutuhkan media yang mampu menjelaskan konteks, memverifikasi fakta, dan menyajikan informasi secara utuh.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah memandang media sebagai mitra strategis dalam mengawal program pembangunan daerah. Melalui pemberitaan yang objektif dan konstruktif, media dapat membantu masyarakat memahami kebijakan pemerintah sekaligus menjadi saluran aspirasi publik yang sehat.
Melawan Hoaks dan Disinformasi
Salah satu tantangan terbesar di era digital adalah maraknya hoaks dan disinformasi. Informasi palsu yang tersebar luas dapat memicu keresahan sosial, memecah belah persatuan, serta merusak kepercayaan publik terhadap institusi negara dan media.
Rangga menekankan bahwa media siber harus berada di garda terdepan dalam memerangi hoaks. Media yang tergabung dalam AMSI diharapkan mampu menjadi rujukan informasi yang terpercaya, menghadirkan pemberitaan yang faktual, berimbang, dan berlandaskan kode etik jurnalistik.
Peran ini menjadi semakin penting karena kecepatan media sosial sering kali melampaui proses verifikasi. Di sinilah media profesional diuji, apakah mampu tetap konsisten menjaga kualitas di tengah tekanan kecepatan dan persaingan digital.
Menjaga Marwah dan Profesionalisme Jurnalistik
Profesionalisme menjadi kunci utama dalam menjaga marwah pers. Rangga mengingatkan bahwa integritas jurnalistik harus menjadi fondasi utama media siber. Setiap berita yang dipublikasikan membawa tanggung jawab sosial, karena berdampak langsung pada persepsi dan sikap masyarakat.
Media yang profesional tidak hanya berorientasi pada jumlah klik atau popularitas, tetapi juga pada nilai manfaat bagi publik. Dengan menjunjung tinggi prinsip verifikasi, keberimbangan, dan akurasi, media siber dapat menjaga kepercayaan pembaca sekaligus memperkuat demokrasi.
Transformasi Media Lokal di Era Kompetitif
Selain aspek integritas, Rangga juga mendorong media lokal di Kalimantan Tengah untuk terus beradaptasi dan bertransformasi secara positif. Transformasi ini tidak hanya menyangkut model bisnis media, tetapi juga kualitas konten dan inovasi penyajian informasi.
Persaingan media digital semakin ketat, baik di tingkat regional maupun nasional. Media lokal dituntut untuk kreatif, adaptif, dan mampu memanfaatkan teknologi tanpa mengorbankan kualitas jurnalistik. Dengan konten yang relevan, mendalam, dan berbasis kepentingan publik, media lokal dapat tetap bertahan dan memiliki daya saing yang kuat.
Media sebagai Pilar Demokrasi Digital
Di tengah perubahan lanskap media, peran media siber sebagai pilar demokrasi digital semakin nyata. Media menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat, sekaligus ruang diskusi publik yang sehat. Dengan pemberitaan yang berintegritas, media dapat membantu menciptakan iklim informasi yang kondusif dan mendukung pembangunan daerah.
Rangga menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, media, dan masyarakat menjadi kunci dalam membangun ruang informasi yang sehat. Media yang kuat dan profesional akan melahirkan masyarakat yang cerdas informasi serta mampu memilah fakta dari opini.
Komitmen Menuju Media yang Berkualitas
Dorongan untuk memperkuat integritas dan transformasi media siber di Kalimantan Tengah diharapkan menjadi langkah berkelanjutan. Media lokal diharapkan tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh sebagai sumber informasi yang dipercaya publik.
Dengan komitmen bersama antara insan pers, organisasi media, dan pemerintah daerah, ekosistem media siber yang sehat, kredibel, dan bertanggung jawab dapat terus terjaga di tengah dinamika era digital.

Cek Juga Artikel Dari Platform jelajahhijau.com
