beritabandar.com Sebagai bagian dari program peningkatan sumber daya manusia, Lanud Manuhua kembali menggelar Kursus Crew Resources Management (CRM) yang diikuti oleh para perwira dan bintara dari Skadron Udara 27. Pelatihan ini berlangsung selama beberapa hari di Biak dan menjadi bagian dari upaya memperkuat kesiapan operasi udara di bawah Komando Daerah TNI Angkatan Udara (Kodau) III.
Kegiatan dibuka oleh Komandan Lanud Manuhua Marsma TNI Heri Kris Drihandaka, yang mewakili Pangkodau III Marsda TNI Azhar Aditama. Dalam arahannya, Marsma Heri menekankan pentingnya kursus CRM sebagai bentuk pembinaan personel agar mampu menjalankan tugas penerbangan dengan efisien, aman, dan profesional.
Tujuan Pelatihan Crew Resources Management
Pelatihan CRM bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kru penerbangan dalam mengelola seluruh sumber daya yang tersedia, baik manusia maupun peralatan, selama melaksanakan misi udara. Pelatihan ini menitikberatkan pada peningkatan kesadaran situasional (situational awareness), kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan kerja sama tim.
Marsma Heri menjelaskan bahwa operasi udara modern membutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, setiap personel dituntut untuk memiliki kemampuan menganalisis situasi dengan cepat tanpa kehilangan kendali. “CRM membantu setiap anggota tim memahami perannya, menjaga koordinasi, dan mengambil keputusan bersama secara tepat,” ujarnya.
Pentingnya Sinergi dan Komunikasi Efektif
Dalam pelaksanaan tugas penerbangan, koordinasi antaranggota kru sangat penting. Kesalahan kecil dalam komunikasi bisa berakibat fatal. Melalui CRM, personel TNI Angkatan Udara dilatih agar lebih disiplin, terbuka terhadap masukan, dan mampu bekerja dalam tekanan tinggi tanpa kehilangan fokus.
Instruktur dari Kodau III menegaskan bahwa komunikasi efektif tidak hanya berlaku di kokpit, tetapi juga di seluruh rantai komando dan dukungan operasional. Setiap personel harus mampu menyampaikan informasi dengan jelas dan tangkas agar setiap misi berjalan sesuai prosedur.
Selain aspek komunikasi, pelatihan ini juga menanamkan nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, dan solidaritas antar anggota tim. Dengan begitu, setiap penerbangan dapat dilaksanakan secara aman dan efisien.
Materi dan Metode Pelatihan
Kursus CRM di Lanud Manuhua menghadirkan sejumlah instruktur berpengalaman yang memberikan kombinasi materi teori dan praktik lapangan. Peserta diajarkan mengenai manajemen kru, kepemimpinan, komunikasi asertif, serta pengambilan keputusan dalam kondisi darurat.
Selain itu, peserta mengikuti simulasi situasi penerbangan yang meniru kondisi nyata. Misalnya, bagaimana kru menghadapi gangguan teknis di udara, komunikasi antar awak kabin, hingga penanganan situasi darurat di landasan.
Melalui pendekatan ini, peserta diharapkan tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkannya dalam misi sesungguhnya. Pelatihan berlangsung dengan suasana interaktif dan menekankan pentingnya refleksi diri setelah setiap sesi.
Menjawab Tantangan Operasi Udara Modern
Pangkodau III Marsda TNI Azhar Aditama dalam pesannya menegaskan bahwa tantangan operasi udara kini semakin kompleks. Teknologi yang berkembang pesat menuntut personel agar cepat beradaptasi. Namun, teknologi secanggih apa pun tetap bergantung pada kemampuan manusia yang mengoperasikannya.
“CRM adalah bagian penting dari upaya kami memastikan bahwa sumber daya manusia di lingkungan TNI AU mampu mengimbangi perkembangan teknologi penerbangan modern,” ujarnya dalam sambutan yang dibacakan oleh Danlanud Heri Kris Drihandaka.
Dengan meningkatnya kompleksitas misi udara, kemampuan komunikasi, koordinasi, dan kepemimpinan menjadi faktor penentu keberhasilan operasi. Pelatihan ini diharapkan mampu memperkuat kesiapsiagaan personel di seluruh satuan kerja Kodau III.
Komitmen Lanud Manuhua pada Keselamatan dan Profesionalisme
Lanud Manuhua memiliki komitmen kuat untuk terus mengembangkan budaya keselamatan penerbangan. Program CRM menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung kebijakan zero accident di lingkungan TNI Angkatan Udara.
Melalui pelatihan ini, Lanud Manuhua ingin memastikan setiap personel memahami tanggung jawabnya dalam menjaga keselamatan penerbangan. Setiap individu diajak untuk berpikir proaktif dan saling mendukung dalam menjalankan tugas.
Selain itu, pelatihan ini juga mendorong semangat belajar berkelanjutan di kalangan perwira dan bintara muda. Mereka diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai CRM ke satuan masing-masing.
Dampak Positif bagi Satuan
Kursus CRM tidak hanya meningkatkan kemampuan individu, tetapi juga memperkuat struktur organisasi secara keseluruhan. Dengan meningkatnya komunikasi dan koordinasi, efektivitas misi penerbangan dapat meningkat signifikan.
Para peserta menilai bahwa pelatihan ini membuka wawasan baru tentang pentingnya kerja sama tim. Mereka merasa lebih percaya diri untuk mengambil keputusan dan berkontribusi dalam operasi penerbangan.
Salah satu peserta, seorang bintara dari Skadron Udara 27, menyebut bahwa pelatihan CRM membantu dirinya memahami pentingnya peran kecil sekalipun dalam misi besar. “Kami belajar bahwa keberhasilan penerbangan bukan hasil kerja satu orang, melainkan hasil kolaborasi seluruh kru,” ujarnya.
Penutup
Pelatihan Crew Resources Management di Lanud Manuhua menjadi langkah nyata dalam memperkuat profesionalisme TNI Angkatan Udara. Di tengah tuntutan operasi yang semakin kompleks, CRM menjadi alat penting untuk menjaga keselamatan dan efektivitas penerbangan.
Dengan berakhirnya kursus ini, diharapkan setiap peserta membawa semangat baru untuk menerapkan nilai-nilai CRM di satuan masing-masing. Melalui kerja sama, komunikasi efektif, dan kesadaran situasional tinggi, Lanud Manuhua menegaskan komitmennya dalam membentuk sumber daya manusia tangguh, adaptif, dan siap menjaga kedaulatan udara Indonesia.

Cek Juga Artikel Dari Platform kalbarnews.web.id
