beritabandar – Aksi nekat tiga pria yang kerap meresahkan sopir truk di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, akhirnya berakhir di tangan polisi. Mereka ditangkap setelah terekam kamera warga saat beraksi di jalan raya pada dini hari. Kasus ini menambah deretan panjang kejahatan jalanan yang belakangan marak terjadi di ibu kota, terutama di jalur logistik yang padat aktivitas malam.
Selama beberapa minggu terakhir, keluhan mengenai keberadaan “bajing loncat” atau pelaku pencurian barang dari truk berjalan kembali mencuat. Para pelaku biasanya memanfaatkan momen saat kendaraan melambat atau berhenti di lampu merah untuk naik ke bak truk dan mengambil muatan. Modus ini bukan hal baru, tapi tetap sulit diberantas karena pelaku sering beraksi cepat dan berpindah lokasi.
- Kronologi Aksi di Jalan Yos Sudarso
Insiden terbaru terjadi di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, pada Selasa dini hari. Tiga pria yang belakangan diketahui berinisial AS (28), MR (30), dan YF (25) itu sudah mengintai sejumlah truk pengangkut logistik sejak pukul dua pagi. Mereka menargetkan kendaraan yang melambat karena padatnya antrean menuju pelabuhan.
Salah satu saksi mata, seorang pengemudi ojek daring bernama Ridwan, mengatakan bahwa aksi tersebut berlangsung cepat. “Saya lihat dari jauh ada yang naik ke bak truk, terus barang dilempar ke jalan. Awalnya saya kira sopirnya, tapi ternyata bukan,” ujarnya. Barang yang dicuri berupa kardus berisi onderdil kendaraan dan sejumlah bahan industri. - Video Viral yang Jadi Petunjuk Polisi
Aksi para pelaku sempat terekam oleh warga yang kebetulan melintas. Video berdurasi 45 detik itu memperlihatkan tiga pria berpakaian gelap menaiki truk yang sedang melambat, lalu melemparkan beberapa kotak ke arah bahu jalan. Rekaman tersebut segera menyebar di media sosial dan menarik perhatian aparat kepolisian sektor Tanjung Priok.
“Kami mendapat laporan masyarakat melalui grup WhatsApp warga dan segera melakukan patroli ke lokasi,” kata Kapolsek Tanjung Priok Kompol Andri Widodo. Menurutnya, koordinasi cepat antarwarga dan polisi menjadi kunci utama dalam penangkapan ini. Tak butuh waktu lama, tim patroli berhasil menemukan jejak para pelaku tak jauh dari lokasi kejadian. - Pengejaran Dramatis di Kawasan Sunter Agung
Setelah mendapat laporan dan rekaman video, petugas langsung bergerak menyisir jalur menuju Sunter Agung, lokasi yang kerap dijadikan tempat berkumpul para bajing loncat. Sekitar pukul 03.15 WIB, ketiganya terlihat mengendarai sepeda motor dengan membawa karung besar. Polisi yang curiga langsung memberi peringatan untuk berhenti, namun mereka justru melarikan diri.
Pengejaran berlangsung selama hampir 15 menit hingga akhirnya motor pelaku oleng dan menabrak trotoar. Dua orang berhasil ditangkap di tempat, sementara satu lainnya mencoba kabur ke gang sempit sebelum akhirnya diringkus oleh petugas. Dalam penggeledahan, ditemukan sejumlah barang hasil curian seperti onderdil mobil, suku cadang elektronik, serta uang tunai yang diduga hasil penjualan barang sebelumnya. - Sudah Lima Kali Beraksi di Lokasi Berbeda
Dari hasil interogasi awal, ketiganya mengaku telah beraksi di sejumlah wilayah lain seperti Cilincing, Plumpang, dan Kalideres. Mereka mengincar truk logistik karena muatannya bernilai tinggi dan pengemudi kerap kelelahan pada malam hari. Barang hasil curian dijual melalui media sosial dan sebagian disalurkan ke penadah di kawasan Bekasi.
“Pelaku mengaku sudah melakukan aksi ini sebanyak lima kali dalam dua bulan terakhir,” ungkap Kompol Andri. Polisi kini masih memburu dua orang lain yang diduga terlibat sebagai penadah barang hasil curian. Modus mereka dianggap terorganisir karena masing-masing pelaku memiliki peran, mulai dari pengintai, pelaku pemanjat truk, hingga penerima barang di jalan. - Polisi dan Warga Bersinergi Cegah Aksi Serupa
Menyusul kejadian ini, kepolisian berencana meningkatkan patroli malam di jalur logistik menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Sopir truk juga diminta untuk tidak berhenti di lokasi yang sepi dan segera melapor jika melihat aktivitas mencurigakan. Di sisi lain, sejumlah komunitas sopir mulai membentuk forum komunikasi dengan pihak kepolisian untuk berbagi informasi secara real time.
“Kami ingin mencegah, bukan hanya menindak. Kolaborasi dengan warga sangat penting agar kasus bajing loncat tidak terulang,” tegas Andri. Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak membeli barang-barang murah yang dijual tanpa bukti kepemilikan jelas, karena bisa jadi itu hasil curian.
Penangkapan tiga pelaku bajing loncat ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara masyarakat dan aparat penegak hukum masih sangat efektif dalam menjaga keamanan. Di tengah padatnya aktivitas malam di jalur logistik ibu kota, kesadaran publik untuk saling menjaga lingkungan sekitar menjadi kunci utama. Meski demikian, kasus ini juga mengingatkan bahwa masih ada pekerjaan rumah besar: memastikan seluruh kawasan industri dan pelabuhan di Jakarta benar-benar aman dari aksi kejahatan serupa.

